Langsung ke konten utama

Kimia Bahan Alam Untuk Makanan, Minuman Dan Penyedap Rasa

Kimia Bahan Alam Untuk Makanan, Minuman Dan Penyedap Rasa

1.  Kurkumin
Kurkumin merupakan salah satu senyawa golongan Flavonoid yang berwarna kuning cerah dan umumnya terdapat pada kunyit. 
kurkumin termasuk golongan Fenolik yang memiliki aroma khas sehingga sering digunakan sebagai penyedap rasa baik dalam makanan maupun minuman. selain sebagai penyedap rasa, kurkumin juga digunakan sebagai pewarna alami pada makanan dan minuman karena memiliki warna yang khas yaitu kuning cerah. Kelarutan kurkumin sangat rendah dalam air dan eter, namun larut dalam pelarut organik seperti etanol dan asam asetat glasial. Kurkumin akan stabil jika berada dalam suasana asam dan tidak stabil pada kondisi basa ataupun karena adanya cahaya. 

2.  Asam Askorbat
Asam askorbat merupakan nama lain dari vitamin C yang merupakan asam (vitamin) yang larut dalam air dan berperan sebagai antioksidan dalam pengendalian bakteri sehingga berpotensi sebagai pengawet dalam makanan juga pemberi rasa asam pada makanan dan minuman. Asam askorbat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya bahkan udara dan oksidasi ini akan terhambat jika dibiarkan dalam kondisi asam ataupun pada suhu yang rendah. Asam askorbat mengalami oksidasi dengan melepas 2 atom hydrogen menjadi asam dehidroaskorbat, selanjutnya terhidrolisis menjadi 2,3 asam diketogulonat yang sudah tidak memiliki aktivitas seperti vitamin c. Asam askorbat ataupun Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan seperti jeruk, tomat, buah mete dan belimbing.

3.  Zingiberena
Zingiberena termasuk senyawa golongan Terpenoid jenis Sesquiterpen yang terdapat pada tanaman jahe.
Jahe ialah tanaman rimpang yang sangat populer digunakan sebagai rempah rempah serta bahan obat-obatan. rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan adanya senyawa keton berupa Zingiberena ini.

4.   Gingerol
Sama seperti Zingiberene, Gingerol termasuk senyawa golongan Terpenoid jenis Sesquiterpen yang terdapat pada tanaman jahe yang mengakibatkan jahe memiliki rasa pedas.

5. Piperin 
Piperin merupakan salah satu senyawa golongan alkaloid yang terdapat didalam Lada. 
Senyawa Piperin ini bertanggung jawab pada rasa pedas di dalam buah lada. Piperin memiliki warna kuning yang berbentuk jarum, yang sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol, eter, dan kloroform. Piperin bila dikecap mula-mula tidak berasa, tetapi lama kelmaan akan terasa pedas yang tajam menggigit. Apabila piperin terhidrolisis akan terurai menjadi piperidin dan asam piperat.

6.  Capsaicin

Capsaicin merupakan salah satu senyawa golongan alkaloid yang terdapat didalam tanaman cabai. 
senyawa capsaicin ini bertanggung jawab pada rasa pedas yang terdapat didalam buah cabai yang digunakan oleh masyarakat sebagai penguat rasa makanan. capsaicin dalam ekstrak cabai pedas ini pada umunya tersedia dalam bentuk krim dan lotion dengan tingkat pedas sebesar 0,025% dan 0,075%. 


Permasalahan
1. Kurkumin terdiri dari dua jenis yaitu bentuk enol dan bentuk keto.  Dari keduanya terdapat perbedaan gugus OH dan gugus Keton.  Dari perbedaan gugus tersebut,  coba anda jelaskan apakah berpengaruh terhadap potensinya sebagai penambah cita rasa makanan? 


2. Zingiberena dan gingerol merupakan senyawa yang terdapat didalam jahe sebagai penyedap rasa dalam hal pemberi rasa pedas dan hangat.  Tetapi struktur keduanya sangat berbeda.  Coba anda jelaskan mengapa dari struktur yang jauh berbeda keduanya bisa memiliki manfaat yang sama sebagai pemberi rasa hangat dalam minuman jahe?


3. Coba anda jelaskan mengapa Piperin dan Capsaicin memiliki struktur yang jauh berbeda padahal keduanya termasuk golongan Alkaloid yang sama sama berpotensi sebagai pemberi rasa pedas pada makanan?

Komentar

  1. (A1C117061) 3. Jelas berbeda karena keduanya merupakan turunan dari struktur alkaloid yang berbeda. Capsaicin turunan dari fenilpropanoid. Sedangkan piperin turunan dari Piridin.

    BalasHapus
  2. Saya Rd. Abdurrahman (A1C117015) no. 2 karena dari dua senyawa tersebut berasal dari tanaman yang sama yaitu tanaman jahe.

    BalasHapus
  3. 1. Perbedaan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap aroma yang dihasilkan karena keduanya merupakan isomer saja.

    BalasHapus
  4. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biosintesis Metabolit Primer Dan Sekunder

Biosintesis Metabolit Primer Dan Sekunder Suatu mahluk hidup pasti mengalami proses yang dinamakan metabolisme. Proses pembentukan metabolit (produk metabolisme) dari molekul sederhana menjadi molekul yang lebih kompleks dinamakan Biosintesis. Metabolisme ini dibagi menjadi dua yakni metabolisme primer dan metabolisme sekunder.   Metabolisme primer ialah suatu proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan seperti Respirasi dan Fotosintesis. Sedangakan metabolisme sekunder ialah suatu proses yang tidak esensial bagi tumbuhan. Biosintesis metabolit primer : 1.       Biosintesis karbohidrat 2.       Biosintesis lipid 3.       Biosintesis asam amino dan protein Biosintesis metabolit sekunder : 1.       Jalur asam asetat 2.       Jalur asam sikimat 3.       Jalur asam mevalonat Metabolit sekunder yang terdapat pada bahan alam merupakan hasil metabolit primer yang mengalami reaksi yang spesifik sehingga menghasilkan senyawa senyawa tertentu. Metabolit sekunder iala

Keragaman Dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid

Keragaman Dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid            Pada kali ini pokok bahasan kita adalah Flavonoid. Flavonoid adalah senyawa Fenol yang terdiri dari C6-C3-C6 yang umunya ditemukan pada tumbuhan dalam bentuk Glikosida. Flavonoid termasuk metabolit sekunder yang disintesis dari asam piruvat melalui metabolisme asam amino. Karena Flavonoid merupakan golongan Fenol terbesar maka jika direaksikan dengan basa ataupun ammonia akan mengalami perubahan warna.            Struktur kimia Flavonoid didasarkan pada kerangka C15 terdiri atas 2 cincin benzene yang dihubungkan dengan rantai 3 karbon. Flavonoid merupakan senyawa yang bersifat polar karena tidak memiliki gugus hidroksil yang tersubstitusi oleh karena itu pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi Flavonoid juga merupakan senyawa polar seperti methanol, etanol, aseton dan air. Terdapat sekitar 10 jenis Flavonoid yaitu : 1.       Antosianin Merupakan anggota polifenol yang dapat melakukan mekanisme penang

Keragaman Dan Keunikan Struktur Kimia Alkaloid

Keragaman Dan Keunikan Struktur Kimia Alkaloid Alkaloid Pada kali ini pokok bahasan kita adalah Alkaloid. Alkaloid ialah senyawa tanpa warna dan biasanya bersifat optic aktif yang didalamnya mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang membentuk cincin heterosiklik. pada umunya alkaloid ini berbentuk Kristal, tetapi adapula yang berupa cairan (seperti nikotin) pada suhu kamar. Sebagian besar alkaloid mempunyai rasa pahit. Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa ini mudah terdekomposisi terutama oleh panas, sinar dan Oksigen membentuk N-Oksida. Sebagian besar alkaloid tidak larut atau sedikit larut dalam air, tetapi bereaksi dengan asam membentuk garam yang larut dalam air. Berdasakan jenis cincin heterosiklik nitrogen yang terikat, Alkaloid dibedakan menjadi : 1.       Pirolidin 2.       Piperidin 3.       Isoquinolin 4.       Quinolin 5.       Indol Alkaloid pada umunya berbentuk Kristal yang tidak berwarna, ada jufa yang berbentuk cair