Langsung ke konten utama

Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Mahluk Hidup



Potensi Pemanfaatan Terpenoid Untuk Mahluk Hidup

           
Sebelumnya kita telah mebahas mengenai Keragaman Dan Keunikan Struktur Terpenoid, dan pada kali ini kita akan membahas mengenai potensi pemanfaatannya untuk mahluk hidup. Seperti yang telah kita ketahiu bersama bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan kandungan kimia khasiat didalamnya. Oleh sebab itu banyak tumbuh-tumbuhan di Indonesia ini yang dijadikan sebagai bahan dari obat-obatan.
Senyawa kimia pada umbuhan yang akan kita bahas adalah senyawa Terpenoid. Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa seperti Monoterpen dan seskuiterpen yang mudah menguap, Diterpen yang sukar menguap, Triterpen dan sterol yang tidak menguap.

1.      Tanaman Minyak Kayu Putih


Dalam tanaman ini terkandung senyawa Sineol yang merupakan salah satu senyawa monoterpen. Tanaman minyak kayu putih memiliki khasiatnya sudah banyak dkenal diindonesia. Minyak kayu putih ini banyak digunakan untuk pilek, infeksi sinus, hidung tersumbat maupun masalah pernapassn lainnya. Selain sebagai obat rumahan, karena sifatnya yang anti bakteri dan anti mikroba minyak kayu putih juga berperan dalam produk kebersihan seperti sabun, lotion hingga parfum.

2.      Tanaman Baru Cina (Artemisia Vulgaris.l)


Dalam tanaman ini terkandung senyawa Artemisinin yang merupakan salah satu senyawa Sesquiterpen. Pemanfaatan tanaman ini untuk mahluk hidup biasanya untuk melancarkan peredaran darah, menghentikan pendarahan, mencegah keguguran, mengatasi menstruasi serta dapat menyembuhkan sakit mimisan.

3.      Tanaman Ginkgo

Dalam tanaman ini terkandung salah satu senyawa Diterpenoid yaitu senyawa Ginkgo sama seperti nama tanamannya. Setiap Tanaman memiliki dampak positif dan dampak negative untuk mahluk hidup terutama manusia. Daun tanaman ginkgo ini sering dimanfaatkan untuk mengatasi daya ingat yang menurun karena cara kerjanya yang dapat meningkatkan aliran darah pada pembuluh darah kecil ke otak, tetapi buahnya memiliki efek negative yaitu dapat menyebabkan alergi kulit (iritasi), melemahkan denyut nadi serta kehilangan kesadaran.
 
4.      Tanaman Labu Kerbau (cucurbita foetidissima)

Dalam tanaman ini terkandung senyawa Cucurbitacins yang merupakan salah satu senyawa Triterpenoid. Labu kerbau ini biasanya digunakan untuk pengobatan dalam hal keluhan pada kulit. Selain itu dapat pula digunakan sebagai penghilang noda untuk pakaian (sabun).




Permasalahan :
1.  Menurut anda dari beberapa senyawa Terpenoid,  Senyawa manakah yang paling banyak memiliki potensi untuk Mahluk Hidup? 
2.  Bagaimana cara anda untuk mengembangkan potensi pemanfaatan dari Tanaman yang mengandung senyawa Terpenoid?
3.  Pada uraian diatas,  jelas terlihat banyak manfaat dari senyawa Terpenoid. Menurut anda,  bagaimana caranya agar potensi senyawa Terpenoid ini banyak diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia? 

Komentar

  1. Saya akan menjawab nomor 1.
    Menurut saya Senyawa yang paling banyak memiliki potensi bagi makhluk hidup adalah monorterpen. Karena pada senyawa monorterpen ini memiliki banyak klasifikasinya lagi sehingga tumbuhan yg termasuk kedalam senyawa terpen ini lebih banyak dari pada jenis terpen lainnya, jadi tumbuhan yg lebih banyak berkhasiat adalah pada senyawa monorterpen. Semoga membantu

    BalasHapus
  2. Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) menurut saya masyarakat Indonesia apalagi yang notabenya awam tidak banyak mengerti perihal manfaat dari senyawa terpenoid itu sendiri, yang mereka ketahui hanya, "tumbuhan A ini bisa ni untuk mengobati a b c d dan lain sebagainya" tapi mereka tidak tau apa kandungannya. Itu sebabnya untuk mengatasi itu dapat diselesaikan dengan masyarakat harus memperluas wawasannya mengenai gal tersebut, dan kita yang mengetahui hal tersebut harus lebih banyak membagikan ilmu yang kita miliki yang sekiranya bermanfaat, contihnya seperti blog Anda ini. Bisa jadi orang yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Begitu pula pemanfaatannya.

    BalasHapus
  3. 2. Dilakukannya penelitian terlebih dahulu agar kita benar-benar mendapatkan data yang real bukan hanya kata/kalimat dari seseorang tanpa ada bukti (membuktikannya). Setelah benar adanya barulah kita sosialisasikan kepada siapapun (siswa, mahasiswa, keluarga, masyarakat). Dengan adanya fakta tersebut insyaallah potensi pemanfaatan dari tanaman yang mengandung senyawa terpenoid ini akan berkembang luas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biosintesis Metabolit Primer Dan Sekunder

Biosintesis Metabolit Primer Dan Sekunder Suatu mahluk hidup pasti mengalami proses yang dinamakan metabolisme. Proses pembentukan metabolit (produk metabolisme) dari molekul sederhana menjadi molekul yang lebih kompleks dinamakan Biosintesis. Metabolisme ini dibagi menjadi dua yakni metabolisme primer dan metabolisme sekunder.   Metabolisme primer ialah suatu proses yang esensial bagi kehidupan tumbuhan seperti Respirasi dan Fotosintesis. Sedangakan metabolisme sekunder ialah suatu proses yang tidak esensial bagi tumbuhan. Biosintesis metabolit primer : 1.       Biosintesis karbohidrat 2.       Biosintesis lipid 3.       Biosintesis asam amino dan protein Biosintesis metabolit sekunder : 1.       Jalur asam asetat 2.       Jalur asam sikimat 3.       Jalur asam mevalonat Metabolit sekunder yang terdapat pada bahan alam merupakan hasil metabolit primer yang mengalami reaksi yang spesifik sehingga menghasilkan senyawa senyawa tertentu. Metabolit sekunder iala

Keragaman Dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid

Keragaman Dan Keunikan Struktur Kimia Flavonoid            Pada kali ini pokok bahasan kita adalah Flavonoid. Flavonoid adalah senyawa Fenol yang terdiri dari C6-C3-C6 yang umunya ditemukan pada tumbuhan dalam bentuk Glikosida. Flavonoid termasuk metabolit sekunder yang disintesis dari asam piruvat melalui metabolisme asam amino. Karena Flavonoid merupakan golongan Fenol terbesar maka jika direaksikan dengan basa ataupun ammonia akan mengalami perubahan warna.            Struktur kimia Flavonoid didasarkan pada kerangka C15 terdiri atas 2 cincin benzene yang dihubungkan dengan rantai 3 karbon. Flavonoid merupakan senyawa yang bersifat polar karena tidak memiliki gugus hidroksil yang tersubstitusi oleh karena itu pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi Flavonoid juga merupakan senyawa polar seperti methanol, etanol, aseton dan air. Terdapat sekitar 10 jenis Flavonoid yaitu : 1.       Antosianin Merupakan anggota polifenol yang dapat melakukan mekanisme penang